CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
Pupuk organik cair saat ini seperti sedang menjadi tren sebagai bahan penyubur tanaman pengganti pupuk yang berasal dari zat kimia. Faktor keamanan pupuk ini, menjadi salah satu alasan kenapa para petani lebih mengesampingkan pupuk kimia. Disamping itu juga, mahalnya pupuk kimia juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi petani yang tidak mempunyai modal cukup dalam bercocok tanam. Namun ada juga para petani yang mengkombinasikan kedua pupuk ini agar tanamannya memiliki kualitas yang cukup baik untuk menghasilkan panen.

- Limbah rumah tangga seperti sayuran basi, buah busuk, sisa nasi atau parutan kelapa,
- Limbah padat seperti sisa daging jeroan, udang keong ataupun ikan yang membusuk,
- Urine hewan ataupun manusia, tetes tebu serta air cucian beras,
- Bubuk kayu hasil penggergajian,
- Sedangkan untuk bahan yang dibutuhkan adalah tong atau ember besar berpenutup, kayu untuk mengaduk serta jerigen plastik.
- Sebelum dimasukkan dalam tong, bahan limbah rumah tangga dicuci dahulu sebentar untuk menghilangkan bahan berbahaya,
- Limbah padat dipotong atau dirajang kecil-kecil sebelum dimasukkan ke tong,
- Setelah semua bahan limbah masuk, masukkan bahan cair mulai urine, tetes tebu serta air cucian beras kemudian diaduk dengan kayu hingga bahan atau limbah padat terlarut,
- Tutup tong dan biarkan hingga 10-15 hari, dimana setiap 5 hari, tutup dibuka sebentar sekitar 10 menit dan ditutup rapat lagi.
Pupuk organik cair ini sangat tepat jika diaplikasikan langsung pada daun, bunga maupun batang tanaman dan tidak pada media tanam. Penggunaannya juga harus hati-hati jangan sampai terlalu banyak yang nantinya malah bisa membuatnya jadi seperti hama tanaman